Senin, 13 Desember 2021

Menulis Autobiografi


Tanggal : 17 November 2021
Resume : 20
Gelombang : 21
Tema : Menulis Autobiografi
Narasumber : Suparno, M.Pd


Malam ini pembelajaran ke-20. Tanpa terasa pembelajaran malam ini sudah 20 kali pertemuan yang telah saya ikuti. berbagai macam rasa dan perasaan yang menghiasi pembelajaran di setiap malamnya. Ada perasaan bahagia, berdebar, Materi malam ini disampaikan oleh seorang Bapak kepala sekolah SMP negeri 2 Karangrejo Magetan, yang memiliki banyak prestasi serta karya-karya hebat yang dapat memberikan manfaat kepada orang banyak beliau adalah Bapak Suparno, M.pd dengan tema malam ini adalah menulis Autobiografi, dan yang menjadi moderator malam ini adalah ibu Raliyanti yang merupakan alumni menulis gelombang 20.

Pada awal pembelajaran ibu moderator memperkenalkan CV Suparno sebagai bapak narasumber yang dapat Kita  baca melalui alamat http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/06/cv-suparno.html?m=1
Selanjutnya Bapak Suparno menjelaskan materi pembelajaran malam ini, mengenai Autobiografi. Menurut penjelasan beliau Autobiografi atau otobiografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri. Dalam bahasa Inggris, istilah autobiography pertama kali digunakan oleh penyair Robert Southey pada 1809. Namun, bentuk otobiografi sendiri sudah ada sejak zaman kuno.
Kalau riwayat hidup itu ditulis oleh orang lain namanya biografi. Kita tidak tahu berapa umur seseorang, kita tidak tahu kapan ajal datang, maka menulislah buku biografi agar anak cucumu tahu sejarah perjalanan kehidupanmu.

Bapak Suparno sedari kecil memiliki hobby membaca, buku biografi pertama yang pernah dibaca sewaktu kecil adalah Biografi Thomas Alva Edison, manusia cerdas yang dapat menghasilkan karya yang bermanfaat bagi manusia sampai sekarang ini tentang penemuan generator listrik. Beliau juga pernah membaca Biografi Jendral Sudirman, dan banyak tokoh lain yang memiliki pengaruh hebat dalam peradaban dunia. Sehingga cerita orang orang hebat itu menginspirasi, KH. Usairon mengatakan cerita orang orang sholih itu meningkatkan iman, oleh karena sangat disayangkan bila kesuksesan yang dapat diraih seseorang apabila tidak ditulis dalam biografi. Hal ini dimaksudkan agar bisa menginspirasi bagi orang lain. Menginspirasi keluarga dan keturunan kita. Suatu saat pasti ada diantara anak cucu kita yang cinta pada ilmu pengetahuan dan ingin tahu sejarah perjalanan kehidupan nenek moyangnya. Di saat itu buku biografi sangatlah berharga sebagai cerita silsilah keluarga dan memotivasi generasi selanjutnya.
Dari sejarah perjalanan kehidupan kita, anak cucumu bisa belajar betapa untuk mencapai kesuksesan itu butuh perjuangan yang luar biasa, jelas Pak Suparno dengan lugasnya. Sehingga memotivasi kita untuk menuliskan perjalanan hidup kita.

Bagaimana Langkah menulis Autobiografi, menurut Pak Suparno adalah :
1. Mulailah dengan membuat outline. Atau kerangka tulisan. Sehingga dengan membuat kerangka tulisan memudahkan kita dalam menulis. Beliau mengatakan baiknya kita jangan hanya membaca Autobiografi orang-orang ternama saja, tetapi kita juga perlu membaca buku biografi orang-orang yang selevel dengan kita, sehingga kita juga termotivasi menulis Autobiografi kita. Misalnya dimulai dari menceritakan masa masa sekolah TK, SD,SMP,SMA, Kuliah, Bekerja, menikah, punya anak, pergi jauh, ke luar kota, luar negeri dll. 
2. Membuat jadwal menulis, taatilah jadwal yang telah kita Buat. Kita harus menulis sesuai dengan pembagian waktu yang telah kita buat, sehingga tidak menggangu kegiatan yang lainnya. Dalam menulis Autobiografi kita dapat menceritakan masalah-masalah yang pernah dihadapi, kenangan pahit, kenangan indah, dan lainnya.
3. Menyiapkan data data pendukung, misalnya foto, buku diary, dan lainnya.
Menurut Pak Suparno, setelah itu kita bisa mulai menulis per outline atau per judul. Tulislah mengalir saja jangan diedit dulu, walaupun ada kesalahan biarkan saja, terus menulis sampai selesai. Tulislah dengan pikiran dan perasaan, dengan akal budi dari hasil merenung yang dalam maka pikiran kita akan terbimbing oleh ilham yang mengarahkan. Ketika Bapak Ibu menulis kadang muncul ilham atau ingatan sesuatu yang pantas ditulis. Tuliskan saja judulnya, dibuku yang berbeda. Kemudiaan segera kembali fokus ke outline. Agar tampilan buku tampak menarik dan menginspirasi, jika dalam suatu judul ada frase, atau kata-kata mutiara yang menginspirasi bisa dituliskan di atas, sebelum uraian tulisan. Setelah semua judul sudah terbahas kemudian sisipkan judul yang terjeda tadi sesuai dengan urutan sejarah perjalanan kehidupan kita.
4. Makukan editing mulai awal hingga akhir. Setelah buku autibiografi selesai ditulis mintalah orang lain yang Bapak Ibu percaya untuk menjadi editor yang berkaitan dengan ejaan, tata bahasa dan lain-lain
5. Membuat cover buku yang baik, mintakan kata pengantar pada tokoh-tokoh terkenal semoga membawa keberkahan. 


Ini buku autobiografi Pak Suparno yang berjudul "Perjuangan Hidupku", buku ini berisi motivasi agar anak muda itu semangat kerja, semangat belajar, dan semangat berdoa. 
6. Kirimkan pada penerbit yang kita percaya untuk menerbitkan buku Autobiografi kita. Inilah langkah-langkah yang dijelaskan Bapak Suparno dalam menulis Autobiografi, sehingga dapat memudahkan bagi peserta belajar menulis dalam membuat buku Autobiografi.

Begitu lengkap materi yang disampaikan oleh Bapak Suparno tentang Menulis Autobiografi, semoga bisa menginspirasi kita untuk membuat autobiografi sehingga bisa bisa memberikan motivasi kepada pembaca. Terima kasih atas semua materi yang disampaikan.

Menguak Dapur Penerbit Mayor


Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Tanggal : 22 November 2021
Resume : 22
Gelombang : 21
Tema : Menguak Dapur Penerbit Mayor
Narasumber : Edi S. Mulyana



Tanpa terasa malam berganti berhari hari telah dilewati, pembelajaran malam ini merupakan malam pertemuan ke-22 dari belajar menulis bersama PGRI. Narasumber malam ini seorang bapak yang memiliki segudang pengalaman dalam penerbitan buku, Bapak Edy. S. Mulyanta. Dan moderator malam ini adalah seorang ibu yang bernama Ibu Helwiyah. 

Materi yang disampaikan malam ini adalah Menguak Dapur Penerbit Mayor. Materi ini membuat saya berharap memiliki dan menerbitkan buku sendiri

Bapak Edy memberikan penjelasan bahwa pada era covid 19 ini memang cukup berat bagi semua penerbit, baik penerbit skala kecil hingga penerbit mayor. Semua berlomba untuk hanya sekadar bertahan hidup, dari terpaan covid yang tanpa mengenal pandang bulu serta berimbas ke berbagai sektor. Sejak Maret 2019, penerbit-penerbit berusaha dengan berbagai cara untuk bertahan dan mencoba tetap eksis dengan berbagai cara. Hal tersebut membuat dunia penerbitan bergegas untuk mengubah haluan visi misi mereka ke arah yang lebih up to date, menyongsong perkembangan teknologi yang lebih cepat dibandingkan perkembangan dunia bisnis penerbitan secara umum. 

Beberapa penerbit yang tidak dapat mengikuti perkembangan jaman, akhirnya mencoba mengurangi intensitas terbitan bukunya, akhirnya berimbas pula ke jumlah produksi buku mereka, dan memukul pula pendapatan atau omzet buku mereka. Penerbit buku di bawah IKAPI adalah penerbit yang mementingkan UUD (Ujung-ujungnya Duit) untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Secara otomatis cash flow akan terganggu, sehingga banyak penerbit akhirnya berpindah haluan ke usaha yang lain. Masa pandemi ini memanglah sulit, banyak sektor yang mengalami kemunduran, bahkan sampai mati suri akibatnya.
Beliau melanjutkan penjelasannya, akan mencoba memulai dengan penjelasan skala penerbitan, yang sering digunakan untuk menyebutkan penerbit mayor dan penerbit minor (indie). Pada dasarnya konsep penerbitannya sama, yaitu mempublikasikan hasil tulisan dari penulis yang menjadi mitranya. Tugas dari penerbitan adalah memberikan layanan industri, dalam menerbitkan atau mempublikasikan hasil tulisan karya tulis dari penulis. Penerbit hanyalan Intermediary atau perantara dalam proses publikasi sebuah tulisan. Tugas penerbit adalah menghasilkan keuntungan dalam setiap terbitan. Yang membedakan jenis penerbit adalah jumlah atau skala produksi setiap penerbit yang tergabung dalam anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) tersebut.

Menurut narasumber skala produksi ini tercermin dalam ISBN setiap buku yang diterbitkan oleh penerbit tersebut. Melalui ISBN ini dapat diketahui penggolongan skala produksi buku yang dihasilkan setiap tahunnya. ISBN dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional, yang diberikan hak oleh negara untuk memberikan nomor-nomor yang dikuasainya tersebut untuk dibagikan kepada penerbit di Indonesia. Kita bisa memperhatikan struktur angka dalam _Publication Element_ tersebut. Nah.. angka di _publication element_ tersebut adalah jumlah produksi buku yang dapat dilakukan oleh penerbit tersebut. Melalui angka ini terlihat berapa kekuatan produksi buku yang diterbitkan oleh sebuah penerbit. 

Secara materi terbitan, sebenarnya tidak ada bedanya antara penerbit mayor dan minor. Hanya terkadang penerbit tertentu memilih spesialisasi pada _Genre_ tertentu untuk lebih fokus dalam produksi maupun pemasarannnya. Secara otomatis karena jumlah produksi cukup besar, akhirnya penerbit mayor mempunyai saluran pemasaran yang cukup beragam yang sering disebut _Omni channel_ Marketing selain tentunya outlet di Toko Buku. Yang unik selama pandemi ini, adalah saluran toko buku mengalami _kontraksi_ yang cukup dalam, sehingga saluran outlet toko buku pun menyesuaikan dengan berpindahnya proses pemasaran ke sistem online, maupun digitalisasi materi dalam bentuk media lain selain tulisan.

Penjelasan Narasumber masih berlanjut mengenai tantangan cukup berat bagi penerbit-penerbit dengan skala kecil, yang hanya menggantungkan outletnya di toko buku. Karena imbas dari _Lock Down_ diberbagai sentra ekonomi, menjadikan saluran penjualan buku semakin sulit bejualan. Media-media baru sebagai sarana promosi buku pun berkembang seperti channel Webinar, Podcast, IG Live, WA Group seperti group kita ini, mejadi media promosi yang luar biasa berkembang. Hal yang unik dari Pandemi ini, adalah Buku Cetak masih menjadi pilihan pembaca dalam memperluas cakrawala pikirnya. Di samping Elektronik Book juga baru dalam paham embrio berkembang.

Beliau mengatakan bahwa penerbit di mata pembaca, menjadi sama, semua berjuang untuk tetap bertahan. Sehingga menjadikan iklim penerbitan secara umum tidak surut selama pandemi ini. Penerbit selalu tidak kurang dalam menjaring tulisan-tulisan baru yang bermunculan luar biasa banyak selama pandemi. Dua tahun pandemi, semangat menulis penulis-penulis baru sangat luar biasa, dengan banyaknya tulisan yang masuk di tempat kami. Hal ini tidak diimbangi dengan pendapatan penjualan buku yang sangat tergerus dengan adanya Covid 19 yang telah mencapai gelombang ke 2 di tahun 2021 ini. 

Saat awal tahun 2021 penerbit di Indonesia sebenarnya telah mulai bangkit, tercermin dalam pendapatan pada bulan Januari dan Februari yang telah mencapai tahap _memantul_ ke atas.. tetapi sayang masuk di tahap gelombang 2 covid betul-betul meratakan pendapatan ke level yang terendah.

Materi dilanjutkan Pak Edy mengatakan  Kami dengan terpaksa melakukan pengereman produksi yang luar biasa ketat dalam mengantisipasi hal tersebut. Strategi yang kami lakukan adalah dengan menyimpan tenaga, energi penulis yang tidak lekang oleh pandemi, dengan tetap melakukan seleksi-seleksi materi buku yang menarik. 

Menabung naskah, adalah strategi dalam menghadapi pandemi, walaupun ada hal yang harus dikorbankan yaitu proses cetak fisik buku yang terkendala. Hal ini kami siasati dengan menerbitkan E-Book untuk mempercepat proses penerbitan sebuah buku. E-book adalah sarana media digital buku yang masih sangat muda, sehingga proses bisnis yang menyertainya belum bisa mengangkat proses industri perbukuan yang masih ditopang cetak buku fisik. Ke depan kami menyadari, bahwa buku fisik masih akan tetap bertahan. Hanya proses pemasarannya yang berubah mengikuti jaman. E-book akan tetap menarik karena konsep praktis, ramah lingkungan, dan menjanjikan keterbukaan dalam menerima media-media lain sebagai media pengayaannya.

Beliau mengatakan Google dengan sigap juga telah mencoba peruntungannya di era digital ini, yaitu dengan Google Books nya menjadikan konsep digitalisasi e-book sudah mencapai ke industrialisasi digital masa depan. Tantangan penerbit baik mayor maupun minor, adalah kecepatan dalam menguasai teknologi ini ke depan. Dengan konsep multimedia, pengawinan antara media-media baru, menjadikan buku akan semakin mengecil secara fisik. 
Apalagi ada konsep baru dalam dunia digital yaitu konsep *Metaverse* yang diusung Face Book, dunia digital akan semakin kuat. Penguasaan tekonologi harus cepat dikuasai, sehingga media buku di Indonesia akan semakin maju dalam mengikuti perkembangan jaman. Buku akan diperkaya dengan media-media lain, yang akan saling mengisi kelemahan secara alamiah media-media tradisional tersebut. 

Sebagai penulis, harus memberikan pengayaan-pengayaan tidak hanya kemampuan tulis belaka. Akan tetapi pengembangan di sisi penulis harus diberdayakan. Seperti penulis mempunyai Blog, Channel Youtube, Twitter, Podcast, bahkan Tiktok yang dapat dijadikan sarana promosi tulisan bukunya. Hal ini akan memberikan rangsangan penerbit untuk _tidak mampu menolak tulisan penulis_ karena followernya banyak, menjadi selebriti di Youtube, atau Selebriti Tiktok.
Ke depan materi tulisan tidak akan melulu dijadikan alasan penerbit dalam menerbitkan buku, akan tetapi kemampuan penulis dalam membantu mempromosikan tulisan lah yang menjadi primadona penulis-penulis baru.

Persaingan penerbit akan semakin keras, tidak memandang penerbit mayor maupun minor. Hal ini karena ke depan proses penerbitan bisa dilakukan sendiri oleh penulis. Lihat saja bang _Tere Liye_ yang dapat memproduksi sendiri tulisannya melalui Google Books. Memang Genre tertentu penulis dapat bermain sendiri memproduksi bukunya. Pintar-pintar penulis dalam mengelola tulisannya. Ada yang dapat dikerjakan sendiri, ada dapat berkolaborasi penerbit baik minor maupun mayor. Semua akan jalan di jalannya masing-masing dan tidak akan saling berebut akan tetapi tetap menghasilkan keuntungan. Akhirnya, semua unsur Dunia penerbitan akan menjadi lebih berwarna dan saling menguntungkan dari penulis, penerbit, hingga pembaca buku dengan terbentuknya dunia digital yang cukup menjanjikan ke depannya.

Pak Edi menegaskan Jangan segan-segan bapak ibu menawarkan tulisannya ke berbagai skala penerbit, karena saat ini konten adalah raja-nya sehingga penerbit memerlukan kesegaran konten yang dapat dikembangkan menjadi komoditas yang menguntungkan. Pelajari karakteristik penerbitnya, dengan melihat hasil-hasil terbitannya. Setiap penerbit mempunyai kekhasan sendiri-sendiri. 

Penulis adalah makhluk bebas, yang dapat menawarkan ke semua penerbit. Tinggal kepintaran bapak ibu sekalian dalam mengatur strategi, kemampuan, dan memilah serta memilih penerbitan. Betul bapak ibu sekalian, bapak ibu dapat mencoba menulskan di aplikasi Wattpad, follower pembaca bapak ibu di situ biasanya dipantau oleh penerbit-penerbit mayor. Penerbit minor, juga tidak kalah kreatifnya dalam menjaring penulis. Dengan banyaknya syarat-syarat kenaikan pangkat guru, dosen, hingga guru besar, menjadikan penerbit-penerbit saling bersaing mengisi peluang tersebut. Hal yang penting sebagai penulis adalah, jaga kejujuran, jaga idealisme, dan selalu belajar dari berbagai genre tulisan orang lain.

Mengukur diri, dan menyesuaikan dengan kemampuan diri, menguliknya akan menjadi daya tawar yang baik bagi tulisan kita saat dihadapkan pada penerbit. Ke depan persaingan penerbit tidak hanya antarpenerbit akan tetapi dengan digitalisasi yang menjadikan persamaan derajat antara penulis, penerbit, penyalur, dan pembaca buku. Penerbit mayor saat ini tidak kekurangan naskah untuk diterbitkan, hanya kekurangan likuidasi dalam memproses naskahnya menjadi sebuah tulisan atau media lain ke pembaca. Sehingga saat ini yang menjadi masalah adalah media apa yang sesuai dalam mendukung sebuah terbitan buku. Demikian sedikit tulsan saya semoga dapat memberikan sedikit gambaran .. bagaimana penerbit tetap bertahan dalam gempuran jaman yang semakin tidak terprediksi seperti sekarang ini.

Begitu lengkap dan jelas materi yang disampaikan oleh narasumber malam ini, beberapa pertanyaan yang diberikan peserta dijawab dengan jelas oleh Pak Edy. Terima kasih bapak atas semua materi yang diberikan. Semoga kami para peserta belajar menulis bersama PGRI dapat menjadi kenyataan, dapat menerbitkan buku pada penerbit mayor. Aamiin

Jumat, 10 Desember 2021

Mengelola Taman Bacaan


Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI.         Tanggal : 10 Desember 2021.                       Resume : 30.                                                     Gelombang : 21.                                              Tema : Mengelola Taman Bacaan.                Narasumber : Bambang Purwanto
                                                                          Pertemuan ke-30, pertemuan terakhir. Sungguh sangat tepat jika Om Jay   membuat tema kali ini, bagaimana tidak jika semua peserta bisa dan mau membuat buku solo dan ya setidak-tidaknya mau berbagi buku dan menyumbangkan bukunya ke taman bacaan sungguh suatu tindakan yang sangat tepat, dan kali ini tema pembelajaran malam ini sangat penting dan sangat berguna.                                         Narasumber pada malam ini adalah Mr. Bams dan moderatornya adalah Ms.Phia yang sudah dikenal oleh semua peserta adalah sebagai blogger bilingual, seperti awal pertemuan malam ini.    

 Assalamuaikum Wr. Wb. Selamat Malam, Good Evening, Gรผtten Nacht 
Ladies & Gents of future famous writers from all over Indonesia!
2| _It is a great pleasure saya Ms Phia Bilingual Blogger_ bisa membersamai Bapak Ibu pada Kelas Pamungkas untuk Program Belajar Menulis Bersama PGRI dan Om Jay di gelombang 21 & 22 ini.
3| Pamungkas? Yes. Kelas pertemuan materi ke -30. Tidak terasa ya kita sudah bersama - sama belajar menulis dengan para narasumber yang super hebat disini.Selama hampir tiga bulan..
4| Ayoo sebelum mulai kelas.. Siapkan dulu _gadget_nya dekatkan _snacks_nya dan sediakan _Hot Coffee_nya.. Agar fokus menyimak materi yang Super Duper Keren malam ini
6| Narasumber kita malam ini adalah Tak lain dan Tak Bukan.. Seorang Penulis handal, pendongeng keren, pendiri Sebuah Taman Bacaan dengan Prestasi yang Membahana
7| Beliau adalah ๐ŸŽ‰๐ŸŽŠ Bapak Bambang Purwanto atau yg kita kenal dengan Mr Bams. Eehh. Beliau juga mempunyai nama panggilan *Ayah Salwa*
9| Oops, hampir lupa.. _Today we will have 4 sessions as always_
1. Opening
2. Topic Delivery.
3.Q&A
4. Closing
10| _Let's optimize the time_. Mari kita sambut Narasumber kita yang super keren. Bapak Bambang Purwanto.. 

Dipersilahkan untuk memasuki kelas

Beri teluk tangan yang paling heboh ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘
 Assalamualaikum
Salam sejahtera untuk kita semua
Salam literasi
๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿ‘
Bapak Ibu Guru hebat yang saya hormati, ijinkan malam ini saya berbagi pengalaman tentang Taman Bacaan Masyarakat
Terima kasih buat Omjay yang sudah memberikan kesempatan berbagi pengalaman di malam ini
 Semoga bapak ibu sudah siap semuanya, dengan ditemani segelas kopi atau teh manis.
Bila ada yang belum tersenyum tersenyumlah yang paling manis, untuk semua orang yang ada di dekat bapak ibu ๐Ÿ˜‚
Mari kita ciptakan bahagia dengan belajar
Ya banyak yang bingung cari kebahagiaan, maka kita ciptakan kebahagiaan dengan apa yang saat ini sedang kita kerjakan ❤️❤️❤️
Terima kasih Ibu Moderator yang luar biasa, yang malam ini menemani kita semua untuk belajar bersama agar hidup ini semakin berwarna. Warna kehidupan yang indah karena kita isi untuk belajar. Belajar yang menghasilkan karya. Berkarya agar bisa berbagi, maka belajar, berkarya dan berbagi akan menjadi kekuatan untuk berbakti 

๐Ÿ™๐Ÿ˜๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‘❤️๐Ÿ™
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) didirikan atas inisiatif sendiri, bukan karena bentukan dari pemerintah. Inilah yang membuat TBM merdeka hidup sampai sekarang. Saat 5 Oktober 2021 kemarin, TBM AS Lebakwangi genap satu dekade alias 10 tahun.
Kenapa namanya TBM AS Lebakwangi ? AS itu singkatan Ayah Salwa. Ayah Salwa nama panggung di dunia dongeng dan anak-anak. Ayah Salwa digunakan sejak tahun 2003 saat saya senang mendongeng. Bahkan dongeng pernah menjadi sebuah profesi dalam kehidupan Mr. Bams.
Ya, gegara dongeng bisa membuat taman baca.
Rumah mungil ukuran 21 menjadi awal adanya taman bacaan ini. Rumah yang kami tinggal sejak tahun 2007, mulai 5 Oktober 20211 dijadikan tempat bersama untuk taman bacaan.
 Mengawali dengan buku koleksi pribadi sekitar 200san, saya kumpulkan kemudian menjadi modal untuk taman bacaan.
Saya beserta istri dan anak mengajak anak-abak terdekat untuk datang ke rumah. Promosinya dengan ajakan mendengarkan dongeng Ayah Salwa. 

Buku-buku saya pajang sebelum saya mendongeng. Anak anak lebih tertarik dengan dongeng. Akan tetapi saat buku-buku dipajang di teras rumah, mereka mulai tertarik
Rumah kecil tanpa pagar, teras halaman menjadi tempat parkirnya buku di sebuah rak menjadi magnet anak-anak untuk datang. Dua puluh majalah bobo, dua puluh buku cerita saya simpan di rak yang sudah disiapkan di depan teras.
Kami pergi bekerja, rumah tanpa pagar menjadi tempat yang merdeka bagi anak-anak disekitar rumah untuk membaca buku
Tak jarang saat kami pulang teras dan halaman rumah penuh anak-anak
*Tak sadar mereka telah menjadi tenaga keamanan tanpa dibayar* ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜Ž
Apa saja yang harus disiapkan saat mau mendirikan Taman Baca ?
1. Niat
Perkuat niat kita, bahwa mendirikan Taman Bacaan bukan karena ingin mendapat bantuan, bukan karena ingin populer. Tapi jadikan sebuah karya yang bermanfaat, mengajak masyarakat gemar membaca.
2. Ngobrol bareng Keluarga
Sebelum mendirikan bgobrolah bersama keluarga, jelaskan maksud dan tujuan mendirikan Taman baca ini
3. Kumpulkan Buku
Mulailah mengumpulkan buku yang ada di rumah, untuk bahan bacaan awal. Jangan dulu nunggu banyak. Buku bisa datang sendiri. Ngak percaya, coba. Ajaib bin ajaib. ๐Ÿ˜‚
4. Ijin tetangga
Ngobrol juga sama tetangga kalau di rumah kita akan ada taman bacaan.
5. Undang Anak-anak
Ajak anak-anak ke rumah agar mau datang, misalnya lakukan kegiatan yang anak-anak suka. Misalnya mewarnai, menggambar atau nonton bareng. Kemudian kenalkan bahwa disini ada taman bacaan
6. Gunakan FB, IG atau Blog
Manfaatkan media sosial untuk untuk meyebarkan aktivitas yang dilakukan.
Nah ini baru langkah awal yang bisa kita jalani. Selanjutnya kita bisa buatkan program yang mendukung kegiatan di TBM ini lebih seru.

Nah bagaimana TBM ini bisa berjalan ?
Saat tahun 2012 TBM yang asalnya bareng tempat tinggal sudah bisa mandiri
Kami dapat rejeki rumah yang baru dan tidak jauh dari TBM
TBM AS Lebakwangi
Perumahan Lebakwangi Asri D4 No 18 RT 04 RW 13 Desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari Kab Bandung
Rumah baru di No D4 26 hanya terhalang 3 rumah
Ajaib rumah dibuat taman bacaan, bakal dapat rumah lagi. Percaya atau tidak ? Silahkan dicoba. 
Bila berhasil maka itulah kuasa Allah. Bila belum berhasil tunggu sampai berhasil ๐Ÿ™๐Ÿ˜‚
 Prestasi TBM AS Lebakwangi

1. Juara 1 TBM SE Kab Bandung , 2013
2. Juara 2 TBM SE Jawa Barat, 2013
3. Juara 1 TBM SE Kab Bandung, 2014
4. Juara 1 TBM SE Jawa Barat
5. Sabilulungan Awar Bupati Kab Bandung 2018
6. Juara 1 TBM Teladan SE Kab Bandung, 2019
Mr. Bams alias Ayah Salwa juga pernah menjadi Ketua Forum TBM SE Kabupaten Bandung 2013-2017
Saat TBM sudah memiliki bangunan sendiri, TBM buka tiap hari. Penjaga kami berikan insentif. Dari mana dananya dari pribadi, kemudian mencari donatur.
Buku sepanjang sejarah TBM kalau dihitung kita sudah mencapai 6000 buku. Buku kami tebarkan juga kepada TBM/komunitas lain.
Ada apa saja programnya.

1. Senin Menggambar
2. Selasa Mewarnai
3. Rabu Nyunda
4. Kamis Membaca Nyaring
5. Jumat Membuat Puisi
6. Sabtu/Minggu Dongeng
Selain itu kita ada kelas komputer dan internet. Internet tidak hanya untuk anak-anak. 

Sering juga ada kelas pelatihan :
1. Motivasi
2. Komputer
3. Kerajinan
4. Menulis
5. Memasak
6. Barang bekas
Nah saat pandemi , bagaimana ?
 Kegiatan dihentikan, bagi anak-anak atau yang membutuhkan bahan bacaan bisa ke rumah.

Assalamualaikum Mr Bams. 
Perkenalkan saya Widya dari Malang. 

Tepat sekali materi malam ini. Saya suka sekali mendongeng. Bahkan saya pernah masuk kelas mendongeng Kak Bimo dan Kak Awam Prakoso, pendongeng nasional yang juga sudah mendunia. 

Saya menjadi guru kelas 1 MI hampir 15 tahunan. Dan saya sudah membuktikan dongeng adalah media yg menarik untuk anak-anak. 

✅Saya ingin bertanya, saat ini generasi mililenial sudah terkontaminasi dengan gadget. Mereka sangat kurang sekali tuntunan karakter melalui dongeng. 
Jika dilingkungan rumah, anak-anak sekarang lebih tertarik dengan gadget mereka daripada membaca buku atau mendengarkan dongeng. 
Ini terbukti dengan anak saya yang sejak 2 tahun yang lalu sudah tidak tertarik dengan dongeng sebelum tidur yang saya bacakan. 

✅Bagaimana cara membangkitkan minat anak2 untuk membaca dan mendengarkan dongeng? 

✅Di sekolah saya satu tahun ini, setiap minggunya "terpaksa" Kami memberi tugas anak-anak mulai kelas 1 hingga kelas 6 membaca dan menulis ulang cerita yang dibaca dalam buku diary literasi mereka. Memang kami "memaksa" Mereka untuk membaca dan menulis. Karena lemahnya budaya membaca diantara mereka. 

Apakah menurut bapak cara ini efektif? 
Karena sejauh ini kami belum merasakan dampaknya. Buktinya perpustakaan sekolah masih sepi dari pengunjung. Jumlah siswa kami 500 anak. Dan yang berkunjung hanya hitungan jari. Padahal setiap bulan kami selalu membeli buku-buku yang baru.

Maturnuwun Mr Bams dan Ms Phia yang keren๐Ÿ™
 Jawabannya dari mana dulu ya ๐Ÿ˜‚.

Membangkitkan membaca memang tidak mudah, harus ada teladan baik di sekolah maupun di rumah. 

Mendongeng pun sama , mendongenglah dengan sebebas bebasnya penuh cinta dan kasih sayang. Ajak anak-anak ngobrol untuk memahami dan mengerti dari manfaat membaca. Jadikan mereka merasa butuh.

Memaksa seperti senjata utama bagi guru, tapi sebaiknya ada cara yang lebih manusia. Selama kita lakukan dengan penuh kasih saya in syaa Allah pasti ada hasilnya

๐Ÿ™


Assalamualaikum...sungguh beruntung saya dapat ilmu menulis walaupun di usia senja, terimakasih semua nara sumber hebat bermartabat mulai sesi 1 s.d 30 ๐Ÿ‘๐Ÿคฒ❤️๐Ÿ™.Mohon izin bertanya, dunia digital sudah merajai di setiap lini kehidupan hingga di pelosok desa saya. Tapi ada kekhawatiran di benak saya melihat siswa saya yg terkafang menggunakan hp hanya untuk bermain game dan belanja online tanpa memikirkan beban pikiran orang tua. Saya sebagai pendidik di desa yg mudah menerima apa saja dari luar ini, apa yg harus saya lakukan untuk menyelamatkan generasi yang konsumtif ini? Terimakasih ๐Ÿ™
Ya inilah yang menjadi tantangan buat kita semua. Tidak hanya guru dan siswa yang harus terus belajar. Tapi semuanya, orang tua hatus bisa semakin paham bagaimana kondisi sekarang. Cakap digital menjadi program yang sekarang sedang digalakkan. Kekuatan pendidik di keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah menjadi suatu yang tidak dipisahkan. 

๐Ÿ™๐Ÿ™

Terimakasih Mr. Bams atas kesempatan berbagi ilmu dan pengetahuannya, semoga kedepannya semakin banyak taman bacaan di Indonesia, dan bisa menjadi motivasi bagi kami supaya bisa membuat taman bacaan. Aamiin.





Kamis, 09 Desember 2021

Program Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu

Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Tanggal : 29 Oktober 2021
Resume : 12
Gelombang : 21
Tema : Program Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu


Malam ke-12 dari belajar menulis bersama PGRI, dengan narasumber Bapak Prof. R. Eko Indrajit yang memiliki pengalaman pada penerbit mayor. Dan moderator yang juga memiliki pengalaman hebat dengan buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor yaitu bu Aam Nurhasanah.

Di awal materi pembelajaran dimulai dengan mendengarkan lagu memori duet antara bapak Prof. Ekoji bersama istrinya Lisa Ariyanto. Sungguh pasangan yang cocok, romantis dan berbahagia.
https://youtu.be/0ZADQ57QiLc

Materi yang disampaikan Prof. Ekoji malam ini membuat saya sangat tertarik karena rasanya tak mampu saya dapat menghasilkan karya sehebat itu sehingga bisa diterbitkan penerbit mayor dan buku kita ada di Gramedia, toko buku terbesar di Indonesia. https://www.youtube.com/channel/UCa3LCo2Zjy_h_NaWz1V2jOw ini link judul buku yang dapat dipilih dari sesi Ekoji Channel.
https://youtube.com/shorts/JIahtF4Q19E?feature=share
Setelah kita memilih salah satu judul dari Prof. Ekoji, kembangkan dan buat TOC(Table Of Content) atau daftar isinya yang memuat 5W +1 H. 

Cerita Prof. Ekoji pada saat sudah menulis buku kurang lebih 50 buah dan ratusan tulisan baik yang bersifat populer maupun akademis. Di akhir acara, beliau meluncurkan tantangan kepada para peserta: "Siapa yang mau menulis bersama saya dalam waktu 2 minggu, dengan kemungkinan dipublikasikan oleh penerbit?" - banyak orang terkejut dan menanyakan cara dan kemungkinan melakukannya.

Menurut Prof. Ekoji berikut langkah-langkah dalam menerbitkan buku pada penerbit Mayor:
- Pertama, para peserta diminta untuk singgah ke Youtubbe EKOJI CHANNEL dan melihat video-video tentang pembelajaran yang beliau tampilkan di sana. 
- Kedua, para diminta memilih satu video yang menarik perhatian mereka karena kontennya.
- Ketiga, selama seminggu, para peserta diminta mereka untuk menuliskan apa yang diutarakan Prof. Ekoji di dalam video baik secara verbatim (sebagaimana tersampaikan) maupun dengan menggunakan bahasa yang disusun sendiri.
- Keempat, setelah melihat hasilnya, beliau mengajak membuat Table of Contents atau daftar isi yang kira-kira sesuai dengan apa yang disampaikan. 
- Kelima, para peserta diminta mereka mencari sumber lain di internet mengenai konten atau topik serupa dan menuliskannya kembali dengan kata-kata sendiri untuk memperkaya tulisan yang telah dibuat.
- Keenam, tulisan yang sudah jadi tersebut (rata-rata 100 halaman lebih dalam format kertas A5) beliau serahkan ke Penerbit ANDI untuk dilihat kemungkinan diterbitkannya.
- Ketujuh, Penerbit ANDI melakukan telaah/kurasi, dan menetapkan bahwa sebagian besar tulisan tersebut dapat diterbitkan, sementara beberapa tulisan perlu mendapatkan revisi minor mapuun major.
- Kedelapan, simsalabim, terbitlah buku-buku tulisan guru-guru yang hebat tersebut, dimana mereka menjadi penulis pertama, dan saya penulis keduanya. Impian menjadi kenyataan. Guru-guru yang tidak pernah bermimpi akan menjadi penulis dengan buku yang diterbitkan menjadi kenyataan. Dan sekarang sudah sampai pada enam gelombang....

Demikianlah cerita ringkas bagaimana Prof. Ekoji berhasil mengajak guru-guru berkolaborasi untuk membuat buku bersama. Buku-buku tersebut sekarang dapat dinikmati baik yang diterbitkan secara fisik maupun dalam rupa e-book. Semuanya memiliki ISBN.
Inilah cerita awal Prof. Ekoji dari kisah yang pernah terjadi sehingga kemudian oleh Oom Jay dijadikan sebagai judul pelatihan: "KIAT MENULISKAN BUKU MAYOR DALAM WAKTU RELATIF CEPAT"

Kejutan terakhir terjadi di pertengahan tahun, ketika salah satu buku tersebut dinobatkan menjadi JUARA PERTAMA buku terbaik versi Perpustakaan Nasional untuk kategori PJJ. Buku tersebut menyisihkan ratusan buku lainnya yang ditulis oleh para penulis handal. Sungguh suatu mukjizat yang tak pernah terbayang kan.

Dalam menjawab pertanyaan dari salah satu peserta, Prof. Ekoji mengatakan "Manfaat menulis itu banyak sekali yaitu : Pertama, kita akan dikenal banyak orang. Semakin dikenal banyak orang, semakin lancar rejeki yang menghampiri kita. Kedua, ada pemasukan tambahan, bukan saja dari royalti, tapi dari berbagai seminar atau lokakarya yang diselenggarakan untuk menjelaskan topik yang kita tulis. Ketiga, bisa jalan-jalan keliling Indonesia gratis, karena banyak orang yang ingin kita berbicara di tempat mereka. 
Keempat, kita akan dikenal sepanjang masa (hidup 1000 tahun lagi) karena karya tulisan kita akan tetap melekat di dunia siber.......
 Terimakasih untuk materi malam ini, semoga sehat selalu untuk Pak Ekoji. 

Rabu, 08 Desember 2021

Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Selamat malam semuanya, memulai tulisan kali ini setelah melaksanakan Ibadah shalat Isya tentunya membuat agak sedikit berbeda dengan tulisan yang ada dengn tema malam ini Blog Sebagai Sarana Pembelajaran dengan narasumber Ibu Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTPM dan moderator Ibu Rosmiyati. 

Diulas diatas tema pembelajaran malam ini adalah blog sebagai sarana pembelajaran. Selanjutnya materi yang disampaikan oleh narasumber 

Malam ini saya ingin berbagai pengalaman terkait dengan topik malam ini, "Blog sebagai sarana pembelajaran, demikian ujar ibu Nani di awal pembelajaran malam ini

Saya yakin banyak bapak ibu guru sudah mempraktekkannya,. karena blog bukanlah hal yang baru. Mengapa saya memilih blog menjadi salah satu sarana pembelajaran?,
Bagi saya pribadi sangatlah membantu saya untuk mengabadikan buah pikiran saya maupun beberapa pelajaran yang saya dapat dari sumber lain seperti buku, digital book, pengalaman orang lain, maupun guru-guru kita ketika duduk di bangku sekolah atau kuliah

Saat ini blog bukanlah sesuatu yang baru karena hampir setiap orang mengenal tentang blog. Bahkan bertahun-tahun yang lalu para penulis juga kaum akademia menggunakan blog untuk mengekspresikan ide, pengalaman dan ilmu yang di dapatkannya.
Jika bpk ibu membaca CV saya, saya mengenal blog pada tahun 2012 ketika saya mengikuti misi PBB di Lebanon, namun sayangnya saat itu saya belum mulai menulis karena masih ada keraguan mau menulis apa, walaupun sudah ada niat.

Saat itu saya hanya menyimpan beberapa kegiatan yang saya lakukan di daerah misi dengan menuliskan di folder-folder dan saya simpan di email agar tidak hilang
Beberapa foto untuk mengabadikan moment-moment penting dan bersejarah juga saya simpan, walau ada beberapa yang hilang karena virus.

Setelah mengenal Om Jay dan sahabat-sahabat literasi Gelombang 8,. mulailah saya menyukai blog dan mulai mendapatkan manfaatnya. Sebelum pindah ditempat baru, saya mengajar di TNI AL dan mulailah saya menjadikan blog sebagai sarana belajar dan mengajar saya.

Sebagai guru tentunya blog sangat membantu untuk menyimpan bahan ajaran kita juga memperkenalkan siswa tentang blog yang sebaiknya mereka miliki. Bagi guru blog bisa sebagai media pembelajaran bagi dirinya sendiri dengan menuliskan inovasi di dalam mengajar baik berupa teknik mengajar maupun materi ajaran. Walau sebenarnya dapat di simpan di flash disk atau laptop. Kekurangannya jika laptop atau flasdisk terkena virus maka akan sangat riskan hilangnya materi ajaran.

Blog adalah salah satu media aman untuk menyimpan materi pelajaran kita karena tidak akan terkena virus. Yang terpenting tidak lupa nama blog dan password-nya. Jika lupa password masih bisa dipulihkan melalui email atau no Hp kita. Karena blog bersifat umum atau dapat dibaca orang lain, sebaiknya kita pandai memilih materi mana yang boleh dibaca orang lain. Jika guru memiliki soal-soal dan dianggap masih bersifat konfidensial atau rahasia, sebaiknya jangan disimpan di blog.
Ketika mengajar, sy gunakan blog untuk mengirimkan tugas-tugas ke siswa dan saya meminta mereka menjawab di blog mereka dan mengirimkannya linknya ke group What app.

Saya juga memberi tugas ke siswa lain untuk berkunjung ke blog temannya minimal 2 blog dan memberikan komen terhadap tugas mereka. Saya tidak dapat memaksa mereka untuk visit ke semua blog karena mereka juga mendapatkan banyak pekerjaan rumah dari guru berbeda.

Saya menggunakan blog untuk pelajaran reading and writing. Walau sebenarnya bisa juga untuk mengajarkan skill lain.
Saya biasanya memberikan tugas siswa untuk membuat resume pelajaran yang telah mereka dapatkan dari saya.
Hari demi hari writing mereka menjadi lebih baik

Berikut contoh sederhana pelajaran yang saya share melalui blog https://nani2teacher1navy.wordpress.com/2021/12/05/self-introduction/ dan https://nani2teacher1navy.wordpress.com/2021/04/03/draf-speaking-ibt-toefl/

Bagaimana dengan siswa SD atau SMP? Menurut saya mereka bisa memiliki blog namun dengan bantuan orang tua atau kakak-kakaknya yang mengerti blog dengan segala etika bersosial media. Jika perlu yang mengetahui passwordnya hanya orang tua atau kakak-kakaknya yang dapat diandalkan. Walau blog milik pribadi namun konten yang di tulis khusus untuk belajar atau menyampaikan pendapat yang tidak menyinggung siapapun.

Ibu Guru SD atau SMP yang pandai IT bisa membantu mereka dengan bertatap muka via daring atau bertemu langsung dengan para orang tua dan mengajarkannya cara membuat blog dengan etika bersosial media.

Guru bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dapat menggunakan blog untuk mengajarkan reading dan writing. Jika speaking dapat melalui zoom atau whatsApp call. Penggunaan blog sebagai sarana pembelajaran adalah salah satu alat atau sarana untuk mengajar atau belajar. Silakan menggunakan media yang dianggap mudah untuk meningkatkan ilmu dengan berbagi kebaikan dengan murid-murid, sahabat atau orang lain.

Media yang sulit perlu dipelajari dan di takhlukkan jika memang media tersebut akan banyak memberikan manfaat. Jika dianggap tidak memiliki manfaat, sebaiknya ditinggalkan. Selamat mencoba dan have fun dengan blog. Dan silakan baca blog teman-teman yang linknya sudah di share oleh ibu Aam ๐Ÿ™๐ŸŒท

Demikian materi yang diberikan oleh Ibu Nani malam ini, sangat lengkap dan sangat menarik untuk lebih dipelajari.

Terimakasih Ibu Nani yang telah menyempatkan diri untuk membagi ilmu dan pengetahuannya mengenai blog sebagai sarana pembelajaran semoga ilmu yang dibagikan dapat saya pergunakan dalam mendidik siswa saya. 

Senin, 06 Desember 2021

Kiat Menulis Cerita Fiksi


Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Tanggal : 27 Oktober 2021
Resume : 11
Gelombang : 21
Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber : Sudomo, S.Pt


Selalu semangat menyertai setiap malam pembelajaran dalam pelatihan menulis bersama PGRI. Pemateri malam ini Bapak Sudomo, S.Pt, dan didampingi moderator nya Bapak ustad yang selalu memotivasi peserta yaitu Pak Dail. Adapun topik/tema malam ini adalah kiat menulis cerita fiksi.

Cerita fiksi adalah cerita yang paling enak untuk dibaca, karena berupa cerita-cerita ringan atau menghibur tetapi banyak nilai pembelajarannya yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam membuat cerita fiksi menurut Pak Momo harus ada unsur-unsur yang harus dipenuhi yaitu tema, premis, latar/ setting,tokoh, alur dan sudut pandang. 

Banyak alasan mengapa kita harus bisa menulis fiksi. Beberapa hal penting di antaranya, yaitu terkait dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), sehingga guru harus memliki kemampuan dalam menulis fiksi untuk mempermudah dalam pembuatan soal ANBK.Salah satu komponen dalam AKM atau ANBK adalah literasi, yaitu teks literasi fiksi
Dengan mampu menulis cerita fiksi, seorang guru tentu akan lebih mudah membuat soal latihan AKM untuk muridnya

Pak Momo juga menyampaikan bahwa secara umum syarat-syarat menulis bentuk lainnya hampir sama. Bedanya terletak pada kebiasaan kita sebagai penulis untuk mengembangkan imajinasi. Dengan banyak membaca karya fiksi selain mengembangkan imajinasi juga belajar tentang gaya penulisan. Bentuk cerita fiksi kebanyakan perbedaan terletak pada jumlah kata dan kompleksitas konflik cerita. Bentuk-bentuk lain masih banyak lagi. Ada fiksimini, flashfiction, pentigraf, novelet, novel. 

Unsur-unsur pembentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu tema, premis, latar/setting, tokoh, alur/plot, dan sudut pandang.

Tema
Ide pokok cerita;
-  Tips menentukan tema: dekat dengan penulis, menarik perhatian
penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas;
-  Cara menentukan tema: Menyesuaikan dengan minat,
mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan
mendengarkan curahan hati;
Contoh Tema: Berkah kejujuran; Pendidikan dan kemiskinan;
Persahabatan tiga anak SD; Pengalaman siswa selama Belajar di
Rumah; Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh

Premis
Ringkasan cerita dalam satu kalimat;
Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh,
rintangan/halangan, dan resolusi;
Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur
pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat
utuh;
Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang
temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan
berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA

Alur/Plot
Struktur rangkaian kejadian dalam cerita;
Macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur
campuran, alur flashback, dan alur kronologis;
Unsur-unsur alur/plot: Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending;
Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih.

Penokohan
Penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dalam cerita;
Macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, dan tritagonis;
Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.

Latar/Setting
Penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita;
Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral.

Sudut Pandang
cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang
diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita;
Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama Tunggal, Orang Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang Ketiga Tunggal, Orang Ketiga Jamak, dan Campuran

Pak Momo berpendapat bahwa hal yang harus kita perhatikan dalam menulis cerita fiksi adalah :
1. Niat: Motivasi diri untuk memulai
dan menyelesaikan tulisan
2. Baca Fiksi orang lain: Upaya menemukan bahan
belajar/referensi berupa ide,
pemilihan kata, serta gaya
dan teknik penulisan.
3. Ide dan genre: 
-  Segera catat saat ide
mendadak muncul
-  Menemukan ide dengan cara
mengembangkan imajinasi
-  Pemilihan genre disesuaikan
dengan yang disukai dan
dikuasai
4. Outline
-  Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur
pembangun cerita fiksi
-  Menentukan tema agar pembaca mengerti
lingkup cerita fiksi kita
-  Membuat premis sesuai tema
-  Menentukan uraian alur/plot berdasarkan
unsur-unsurnya
- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh
dengan baik
- Menentukan latar/setting dengan
menunjukkan sisi eksotis dan detail
- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
 5. Menulis
- Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan,
kata unik, konflik)
- Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan
baik dengan cara memaparkan secara jelas
kepada pembaca
- Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal
tokoh
- Menggunakan pertimbangan logis agar tidak
cacat logika dan memperkuat imajinasi
- Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
- Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata
(diksi)
- Membuat ending yang baik
6. Swasunting
-  Dilakukan setelah selesai menulis;
- Jangan menulis sambil mengedit;
- Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan
pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah,
aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
- Usahakan menempatkan diri pada posisi
sebagai penyunting agar tega menyunting
tulisan sendiri;
- Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).

Begitu lengkap materi yang disampaikan Pak Momo, semoga saya dapat menulis cerita fiksi dan dapat mengembangkan literasi bagi siswa dalam pembelajaran di sekolah. Terima kasih untuk narasumber malam ini Pak Momo dan moderator Pak Dail Ma'ruf


Teknik Promosi Buku

Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Tanggal : 6 Desember 2021
Resume : 28
Gelombang : 21
Tema : Teknik Promosi Buku
Narasumber : Akbar Zainudin

Pengantar pertemuan malam ini saya siapkan sore hari di salah satu rumah makan di kota ku, sembari menunggu putri sulung ku yang masih mengikuti jadwal bimbel. Jadi, ya sambil menunggu waktu belajar, ku buat sajalah cerita pengantar untuk belajar malam ini.
Mungkin terlalu dini ya pengantar cerita ini ku buat. Tapi tak apalah daripada menunggu tanpa hasil, kata Om Jay dimanapun, kapanpun dan apapun itu tulis...tulis dan tulis.
Pada pertemuan malam ini, malam ke-28 pelatihan belajar menulis PGRI narasumbernya adalah Bapak Akbar Zainudin dan moderatornya Pak Dail Ma'ruf. Doaku mudah-mudahan pada pertemuan kali ini semangat belajarku makin menyala.

Akhirnya belajar dimulai, yang pastinya dibuka dengan ucapan salam dari sang moderator dan selanjutnya diteruskan dengan materi dari Pak Akbar 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Para peserta yang hebat dan luar biasa, Saya mengucapkan terima kasih kepada Om Jay dan panitia yang sudah berkenan mengundang saya untuk belajar bersama Bapak Ibu tentang straregi promosi buku. Terima kasih juga untuk Moderator yang luar biasa.

Mohon izin Saya memperkenalkan diri, nama saya Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo saya yang pertama. Sebelumnya menulis beberapa buku antologi. Alhamdulillah, buku ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, saya menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang. 

Buku saya tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Saya sarankan Bapak Ibu untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.

Selain itu, buku terbaru saya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. 

Saya akan share malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, yang saya ambil dari buku saya UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari. Demikian awal dari materi malam ini.

 STRATEGI PEMASARAN BUKU

Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi). 

Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. 

Mari kita bahas satu persatu.

 STRATEGI PRODUK.

Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dana pa kebutuhan mereka terhadap buku kita. 

Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens. 

STRATEGI HARGA. 

Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).

Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

STRATEGI DISTRIBUSI

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. 

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

 STRATEGI PROMOSI

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 

Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. 

Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya. 

Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. 

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya. 


Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. 

Sesekali seminar melalui Zoom. 

Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. 

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
 CATATAN PENUTUP

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. 

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Sangat detail dan sangat berguna materi malam ini, terimakasih Pak Akbar Zainudin yang mau berbagi ilmu dan pengetahuannya tentang bagaimana cara dan teknik promosi sebuah buku. 

Mungkin malam tahu rasanya gelap
Dan mungkin malam mengerti rasanya sepi
Atau bahkan malam ingin berganti dengan siang
Menyinari bumi dengan hangat dan terang